TENTANG WIRAUSAHA MINI CAFE



PORTOFOLIO BINTANG RESTU H





A. Pembukaan
 
Halo, nama saya Bintang Restu Hidayat dari kelas XI TJKT II, disini saya akan menceritakan beberapa pengalaman saya saat melakukan kegiatan-kegiatan mini cafe yang dilaksanakan di SMK N 5 SUKOHARJO.

Proyek ini merupakan bagian dari pembelajaran kewirausahaan yang dilakukan secara langsung oleh siswa kelas XI TJKT 2.

Selama proyek berlangsung, saya mendokumentasikan berbagai kegiatan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi harian.

B. Latar Belakang

Kegiatan wirausaha merupakan salah satu bentuk pembelajaran berbasis praktik yang sangat penting dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa. 

Dalam rangka mengimplementasikan pembelajaran kewirausahaan yang aplikatif dan kreatif, kelas Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) SMK Negeri 5 Sukoharjo menginisiasi proyek wirausaha Mini Café.

Wirausaha Mini Café ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam menjalankan usaha kecil menengah (UKM) yang melibatkan aspek perencanaan, produksi, pelayanan, dan manajemen keuangan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mempelajari teori bisnis, tetapi juga mengembangkan soft skill seperti kerja sama tim, komunikasi, tanggung jawab, serta kemampuan problem-solving di dunia nyata.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk penerapan nilai-nilai profil pelajar Pancasila, terutama dalam hal gotong royong, kemandirian, dan kreativitas. Diharapkan dengan adanya program ini, siswa TJKT SMK Negeri 5 Sukoharjo mampu menjadi generasi muda yang inovatif, siap menghadapi tantangan dunia kerja, dan memiliki semangat berwirausaha sejak dini.



C. Aktivitas

Dalam kegiatan pada gambar ini kami kelompok 4 mendiskusikan perencanaan tentang apa yang akan dijual dan apa yang dibutuhkan.
Setelah itu kami menentukan hal -hal yang diperlukan, kami menyusun proposal yang berisi konsep usaha, strategi penjualan, serta analisis pasar. Selain itu, kami juga membuat Business Model Canvas (BMC).

D. Project

Project mini cafe ini dimulai pada tanggal, 2 Juni 2025 di hari itu kami menyiapkan barang bahan yang dibutuhkan seperti stand untuk jualan, alat untuk memasak, wadah-wadah yang diperlukan, dan bahan makanan untuk dijual.

Pada tanggal, 3 Juni 2025 project ini sudah mulai menjual makanan ringan yang terjangkau dan banyak diminati oleh murid-murid karena harga terjangkau menunya yaitu pangsit aci, maklor, bakaran, kopi susu, dan es teh. 

Wirausaha ini terinspirasi oleh kantin yang ada di sekolahan, kami menjual makanan yang tidak ada di kantin sekolahan agar tidak memicu terjadinya konflik dan pihak kantin telah menyetujui tentang project ini yang akan  berjalan di sekolahan.

Tidak hanya tentang wirausaha saja kami juga membagi 2 kelompok untuk memandu SPMB ( Sistem Penerimaan Murid Baru ) agar murid baru melakukan pendaftaran dengan lancar.



Ini adalah foto kegiatan saya saat berada di stand saya sering membuat es teh, namun sayangnya saya tidak memiliki foto saat saya memandu SPMB karena waktu itu belum sempat meminta memfoto kan teman saya.

Dibawah ini beberapa foto desain saya namun tidak dipakai teman-teman saya.



Dibawah ini adalah foto omset dari awal penjualan sampai tanggal, 12 Juni 2025








B jawa

 

Materi Basa Jawa: Tatakrama Berjualan (Etika Dagang)

I. Pambuka

Tatakrama berjualan tegesé tata krama utawa etika sing kudu dijaga déning para pedagang nalika padha dagang. Ing budaya Jawa, dagang ora mung golèk bathi, nanging uga kudu ngajèni liyan, jujur, lan andhap asor.


II. Tatakrama Berjualan Kang Bener

  1. Jujur lan Ora Ngapusi

    • Pedagang kudu jujur marang barang dagangané, kayata rega, kualitas, lan asal-usulé.

    • Aja nganti ngapusi pelanggan nganggo barang palsu utawa ora cocog karo sing dijanjekaké.

  2. Sopan Santun marang Pembeli

    • Ngucap salam lan ngajèni pelanggan kanthi tembung alus.

    • Ngomong nganggo tembung sing lembut, ora keras, ora nesu, lan tetep andhap asor.

  3. Nggawe Regané Pantes

    • Rega kudu disesuaikaké karo kualitas barang lan ora kemahalan.

    • Yen bisa, uwisna rega kanggo sedulur utawa pelanggan tetap minangka bentuk rasa paseduluran.

  4. Ora Maksa Pembeli

    • Aja maksa wong tuku nek pancèn ora gelem.

    • Nanging tetep ramah, sabar, lan nyedhiyani katrangan sing jembar.

  5. Ngucap Matur Nuwun

    • Sawisé ana pelanggan tuku, ucapna “Matur nuwun” kanthi ikhlas lan tulus.

    • Iki nuduhaké rasa syukur lan ngajèni marang pelanggan.

  6. Ngopeni Keresikan lan Kerapian

    • Lapak utawa toko kudu resik, rapih, lan narik kawigaten.

    • Barangé ditata becik, ora mbingungi pelanggan.

  7. Tanggung Jawab lan Layanan Sawisé Tuku (After Sales)

    • Yen ana barang sing rusak utawa ora cocog, pedagang kudu gelem nanggung jawab.

    • Iki nuduhaké kapercayan lan tanggung jawab jangka panjang.


III. Pepindhan (Peribahasa Jawa) Kang Cocog

  • “Wani dagang kudu wani tanggung jawab.”
    (Wong sing wani dodolan kudu wani nampa akibat lan tanggung jawabé.)

  • “Tuna sathak bathi sanak.”
    (Rugi sethithik ora papa asal nduwé kanca lan pelanggan luwih akrab.)


IV. Panutup

Dagang kanthi tatakrama Jawa ndadèkaké pelanggan luwih percaya lan ajeg. Rejeki ora mung saka rega, nanging uga saka beciké laku lan budi pekerti.

Tanduran becik, bakal ngasilaké woh sing becik.

Agama

 

Materi: Etika Berdagang dalam Islam

I. Pendahuluan

Perdagangan merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW sendiri adalah seorang pedagang yang jujur dan terpercaya (al-Amîn). Islam memberikan tuntunan yang sangat jelas mengenai adab dan etika dalam berdagang agar tidak hanya mengejar keuntungan dunia, tetapi juga keberkahan dari Allah SWT.


II. Prinsip Dasar Etika Berdagang dalam Islam

  1. Kejujuran (Shidq)

    • Pedagang harus jujur dalam menyampaikan kondisi barang dan harga.

    • Nabi Muhammad SAW bersabda:

      “Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada.”
      (HR. Tirmidzi)

  2. Amanah

    • Menjaga kepercayaan pembeli, tidak berkhianat dan tidak curang.

    • Jika menjanjikan sesuatu, harus ditepati.

  3. Tidak Menipu

    • Islam melarang keras segala bentuk penipuan.

    • Sabda Rasulullah SAW:

      "Barang siapa menipu, maka ia bukan termasuk golonganku."
      (HR. Muslim)

  4. Menimbang dan Mengukur dengan Adil

    • Jangan mengurangi timbangan atau takaran.

    • Firman Allah dalam QS. Al-Muthaffifin ayat 1-3:

      “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”

  5. Tidak Bersumpah Palsu

    • Sumpah palsu untuk menarik pembeli adalah dosa besar.

  6. Menghindari Riba dan Praktik Curang

    • Dalam transaksi, tidak boleh ada unsur riba, penipuan (gharar), atau ketidakjelasan dalam akad.

  7. Memberi Kemudahan dan Tidak Memaksa

    • Memudahkan orang dalam bertransaksi dan tidak mempersulit.

    • Rasulullah SAW bersabda:

      "Semoga Allah merahmati seseorang yang mudah ketika menjual, membeli, dan menagih."
      (HR. Bukhari)

  8. Berani Mengembalikan Barang

    • Jika pembeli tidak puas atau barang rusak, bersikap lapang dada untuk mengembalikan atau menukar barang.


III. Akhlak Seorang Pedagang Muslim

  • Sabar dan tidak mudah marah ketika menghadapi pembeli.

  • Ramah dan sopan dalam melayani.

  • Tidak berlebihan dalam mengambil keuntungan.

  • Menjaga kebersihan tempat usaha dan produk.

  • Tidak menjelekkan pedagang lain.


IV. Keutamaan Berdagang Secara Islami

  • Dagang yang halal dan sesuai syariat akan mendatangkan keberkahan, meskipun untungnya kecil.

  • Menjadi sarana untuk menambah rezeki dan beramal (misalnya, dengan bersedekah dari hasil dagang).

  • Menjadi jalan menuju surga jika dilakukan dengan cara yang baik dan benar.


V. Penutup

Islam tidak hanya mengatur ibadah ritual, tapi juga muamalah, termasuk berdagang. Etika berdagang yang islami adalah kunci keberhasilan dunia dan akhirat. Pedagang yang jujur dan amanah akan mendapatkan tempat istimewa di sisi Allah SWT.

“Keberkahan ada dalam jual beli yang dilakukan dengan kejujuran dan kerelaan kedua belah pihak.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Bahasa inggris

 Poster Menu Mini Cafe and BMC ( Business Modal Canvas)









Sejarah

 

Materi: Sejarah Wirausaha

I. Pengertian Wirausaha

Wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melihat dan menciptakan peluang usaha, serta berani mengambil risiko untuk menjalankan dan mengembangkan usaha tersebut demi mencapai keuntungan.

Kata "wirausaha" berasal dari:

  • "Wira": berani, unggul, berbudi luhur

  • "Usaha": kegiatan untuk mencapai tujuan


II. Asal Usul dan Sejarah Wirausaha

1. Masa Kuno

  • Kegiatan wirausaha sudah ada sejak zaman dahulu, dimulai dari pertukaran barang (barter) pada masa prasejarah.

  • Dalam masyarakat Mesir, Romawi, dan Yunani kuno, perdagangan sudah berkembang, dan para pedagang melakukan perjalanan jauh untuk berdagang antar wilayah.

2. Abad Pertengahan (500–1500 M)

  • Pada masa ini, wirausaha lebih banyak dijalankan oleh pedagang dan pengrajin dalam sistem gilda (perkumpulan).

  • Agama memiliki pengaruh besar; di Eropa, kegiatan bisnis dibatasi oleh ajaran gereja.

  • Di dunia Islam, para pedagang seperti di Jazirah Arab justru berkembang pesat. Nabi Muhammad SAW sendiri dikenal sebagai seorang wirausahawan sukses.

3. Abad 16–18 (Zaman Penjelajahan dan Revolusi Industri Awal)

  • Banyak negara Eropa mulai berdagang lintas benua.

  • Munculnya perusahaan dagang besar seperti VOC (Belanda) dan EIC (Inggris).

  • Konsep kapitalisme dan pasar mulai berkembang.

4. Revolusi Industri (Abad ke-18 dan 19)

  • Dimulai di Inggris, revolusi ini menciptakan banyak peluang usaha baru di bidang industri, manufaktur, dan teknologi.

  • Muncul wirausahawan besar seperti:

    • James Watt (pengembang mesin uap),

    • Henry Ford (otomotif),

    • Andrew Carnegie (industri baja).

5. Abad ke-20 hingga Sekarang

  • Wirausaha berkembang pesat dalam bidang teknologi, informasi, dan digital.

  • Lahir perusahaan besar dari ide wirausahawan seperti:

    • Bill Gates (Microsoft),

    • Steve Jobs (Apple),

    • Elon Musk (Tesla, SpaceX),

    • Nadiem Makarim (Gojek – Indonesia).


III. Sejarah Wirausaha di Indonesia

  • Zaman Kerajaan: Wirausaha dilakukan oleh rakyat dalam bentuk pasar tradisional dan perdagangan hasil bumi.

  • Zaman Penjajahan: Usaha rakyat dibatasi, sementara kolonial mendominasi kegiatan ekonomi.

  • Pasca Kemerdekaan: Pemerintah mulai mendorong tumbuhnya pengusaha lokal.

  • Era Modern: Muncul banyak wirausahawan muda melalui UMKM, startup, dan ekonomi digital.


IV. Perkembangan Konsep Wirausaha

  • Dulu: Fokus pada produksi dan perdagangan barang.

  • Sekarang: Lebih pada inovasi, teknologi, dan solusi masalah masyarakat.

  • Social entrepreneurship juga mulai berkembang — menggabungkan tujuan bisnis dengan tujuan sosial.


V. Penutup

Wirausaha memiliki sejarah panjang yang terus berkembang seiring waktu. Wirausahawan bukan hanya pencari untung, tetapi juga penggerak perubahan dan penyedia solusi. Dengan memahami sejarahnya, kita bisa lebih menghargai pentingnya semangat berwirausaha di era modern.